Siapalah orangnya yang menginginkan perceraian. Tak terbayangkan betapa pedih tidak berperinya. Lebih-lebih lagi menimpa anak-anak yang tidak berdosa. Tapi karena tiada pilihan lain walaupun pahit terpaksa ditempuh jalan itu. Pikir-pikir daripada lebih buruk akibatnya, kalau terus-terusan demikian, dan tidak ada solusi/penyelesaian yang nampak. Dimanakah ada jalan penyelesaian? Sesal kemudian tidak berguna.
Sayang istri, tinggal-tinggalkan
Kejenuhan dan kebosanan kadang menghinggapi salah satu atau kedua pasangan.
Besarnya peranan pasangan tidak terasa hingga ketika pasangan itu benar-benar berpisah dan sudah tidak berada di sisi, baru terasa betapa sangat memerlukannya. Berpisah baik karena pergi sementara ataupun kepergian untuk selama-lamanya. Makanya perlu berlatih untuk jika sewaktu-waktu kita berpisah, baik secara suka rela (karena tugas sementara, misalnya) atau terpaksa pergi selama-lamanya dan tidak akan kembali.
Masing-masing perlu mengkaji dan mensyukuri lebih dalam, renungkan betapa pentingnya peranan pasangan itu. Perlu sewaktu-waktu berpisah untuk sementara, beberapa lama. Sebelum, perpisahan yang sebenarnya terjadi dalam penuh kepahitan dan penderitaan karena selama ini tidur terlena dan tidak menyadari. Tahu-tahu mendadak dikejutkan seperti disambar petir geledek. Baru terasa pentingnya arti seorang pendamping. Sudah terlambat. Sesal kemudian tiada arti. Bukannya syurga dunia yang didapat selama bertahun-tahun malah menjadi seperti neraka di dunia sebelum neraka sebenarnya yang abadi di sana.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment